Mendengar
kalimat mengenai kanker payudara, mungkin itu hal yang membuatku tersiksa,
walaupun sebenarnya aku tidak mengalami penyakit seperti ini. Namun aku merasa
sakit karena ibuku mengidap penyakit kanker payudara dan sudah memasuki stadium
3c. entahlah aku tak tahu mengapa mereka bisa menentukan tingkatan penyakit
yang dialami ibuku sudah sampai pada stadium 3c.
Saat
mengetahui ini aku bingung harus berbuat apa pada ibuku dan saat itu aku sedang
dalam masa2 penyelesaian kuliahku alias menyusun skripsiku. Saat itu ibuku tentu harus berobat ke
Makassar tentunya dimana tempatku berkuliah. Saat aku mendengar hal seperti itu
aku tak bisa menerimanya karena aku takut semua kegiatan perkuliahanku dan
penyusunan skripsiku terganggu karena aku hanya butuh waktu sebulan lagi untuk
menyelesaikan semuanya namun kondisi ibuku yang saat itu memang tak bisa lagi
untuk mengkompromi keadaan dan harus segera dilakukan kemoterapi sehingga mau tak mau aku harus membagi waktuku antara
kuliah dan mengurus ibuku. Bagiku itu merupakan hal terberat yang aku jalani
karena selain kampus akupun harus berada dirumah sakit namun mungkin berkat
doaku dan ibuku semua ujian bisa kulalui dengan baik dan alhamdulillah aku
lulus sesuai dengan target.
Namun
ibuku sendiri masih harus menambah lagi masa pengobatan dan kemoterapinya.
Kemoterapi obat pertama yang hanya sampai pada siklus ketiga dikarenakan ibuku
yang tak ingin menjalaninya kemoterapi lagi
yang mungkin dikarenakan tak ingin merepotkan diriku dan kakakku,
kemudian memilih pengobatan alternatif yang ternyata hanya membuat penyakit
ibuku bertambah parah, dan berbagai pertimbangan lainnya yang membuat ibuku
memutuskan kemoterapinya.
Setelah
tak menjalani kemoterapi lagi selama kurang lebih 4 bulan lamanya ibuku kembali
lagi ke kota tempat aku kuliah dengan keadaan yang lebih parah. Aku sebenarnya
kaget melihat perubahan yang dialami ibuku yakni tangan kanan beliau bengkak
namun aku berusaha untuk menyembunyikannya agar beliau tak tersinggung. Hal itu
demikian karena penyakit ibuku bertambah parah, kanker sudah menghambat
peredaran darah di bagian tangan beliau sehingga tangan beliau bengkak seperti
itu. Dan saat kami pergi ke dokter dan memeriksakan kembali dokter marah karena
ibuku yang memutuskan kemoterapinya kemarin, yah mau diapa tanggung saja
resikonya anggapku seperti itu.mungkin karna kami org biasa makanya perlakukan
seperti itu dan kemo dilakukan lagi dengan obat yang berbeda dan mulai lagi
dari siklus awal. Sampai 5 siklus kemoterapi dijalani ada perubahan namun
kemotarapi ke 6 nampaknya tak ada perubahan yang dialami ibuku melainkan timbul
seperti bisul2 kecil pada kulit sekitar payudara ibuku.hmm…disitu aku cukup
panik melihat tak ada kemajuan penymbuhan dengan kemoterapi yang ibuku jalani.
Siklus ke 6 dilanjutkan namun sepertinya tak ada perubahan. Selanjutnya ibuku istirahat menjalani kemoterapi dan beliau diberi obat
pil yang bernama tamoxifen yang
diminum tiap hari selama 1 bulan. Setelah 1 bulan hasilnya sama saja tak ada
perubahan dan ibuku tak bisa melakukan operasi untuk mengangkat tumor yang ada
di payudara beliau. Dan kemoterapi lagi adalah jalan satu2nya.
Disini
saya dan keluargaku mencari tahu mengapa kemoterapi ini gagal? Kami mencoba
menyimpulkan karena ibuku yang masih mengkonsumsi obat alternatif lain sehingga
mungkin apabila obat alternatif dan obat kemoterapi dikonsumsi secara bersamaan
dalam tubuh maka bukan menimbulkan kesembuhan yang cepat melainkan menjadikan
obat yang dimasukkan justru tidak ampuh lagi karena kedua obat tersebut mungkin
berlawanan dan justru menjadikan bakteri alias kanker ataukah tumor yang
berkembang dalam tubuh beliau justru menjadi kebal dengan obat2 tersebut. Dan
juga ibuku yang mengkonsumsi berbagai jenis makanan sehingga bahan2 makanan
yang dapat memicu kanker semakin berkembang dalam tubuhnya.yah saat itulah aku
bertekad ibuku tidak boleh lagi mengkonsumsi makanan2 yang dapat memicu
perkembangan kanker seperti daging, telur, ayam negeri/ras, kacang dan
mengurangi makanan2 seperti gorengan dll.
Yah
sekarang dimulai lagi dari awal dan tentunya dengan jenis obat kemoterapi yang
baru dan tentunya dosisnya lebih tinggi. Alhamdulillah 4 siklus dijalani ada
perubahan yang signifikan semoga hingga siklus ke 6 nanti tumor yang ada dalam
tubuh beliau bisa diangkat alias dioperasi. Yah semoga dan harus tetap positif
thinking.
Saat
ini tentunya kondisi ibuku sangat berbeda, kondisi tubuh beliau yang menurun
dan kulitpun menghitam. Lebih parah lagi ketika aku melihat tangan beliau yang
sering diinfus dan cairan obat kemo yang masuk di sekitar tangan beliau membuat
tangan beliau seakan menghangus dan bisa dipastikan betapa sangat berbahaya dan
efek yang sangat keras dari obat kemo tersebut sampai membuat kulit menjadi
seperti itu.
Semoga
ini semua bisa terbayar oleh kesembuhan yang sangat kami harapkan. Amin ya
robbal alamin.
gambar 2. hehehe....!! dalam sakitmu, enkau ku ajak becanda. senyum apalagi tawamu buatku kuat :') |
Tuhan
berkata lain rupanya, semua tak berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Hmm..!!tak
bisa menerima ini semua karena seakan perjuangan kita tak sesuai dengan apa
yang diinginkan, semua keluar dari jalurnya.
Saat
itu yang ada dipikiranku tak tahu apa. Semua bercampur aduk, tak kuat lagi
namun kenyataan berkata aku harus kuat.
Terima
kasih telah memberikanku banyak pengalaman hidup. Semoga engkau bahagia disana
bersama ALLAH SWT. Hehehe…!!maaf tak bisa memberikan yang terbaik, maaf tak
bisa membawamu pulang bersama kembali kerumah.
Teruntuk
engkau yang telah kembali kepadaNya. “JUST FOR MY MOM”
gambar 3. in memorian of u "Mom" |